Perampok PPL di Tapan, Pesisir Selatan ditangkap polisi berselang 24 jam setelah kejadian, Selasa (4/12) sekitar pukul 14.30 WIB. Tiga pelaku kini ditahan di Polres.
Pelaku menjalankan aksinya, Senin (3/12) sekitar pukul 14.30 WIB di Kampung Asok Baki, Kecamatan Basa Ampek Balai Tapan. Saat itu PPL Suria Hamzah baru saja mengambil uang Rp20 juta. Uang disimpan di jok motor, begitu sampai di teras rumah, perampok menembak. Rusuk kanan PPL itu ditembus peluru. Ia kini dirawat di RSUP M. Djamil.
Pelaku ditangkap jajaran Polres Pesisir Selatan di Pasar Lama Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti. Kapolres Pessel, AKBP Hariyanto Syarifuddin didampingi Wakapolres, Kompol Dwi Harsono yang dikonfirmasi tadi malam membenarkan penangkapan tiga pelaku perampokan itu.
Pelaku tiga orang, Acik (27), Irwan (25), keduanya warga Lubuak Linggau serta Arhamin (21), warga Surolangun. Sedangkan Anto (28) yang juga warga Lubuk Linggau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Ciri-ciri pelaku (Anto-red) badan gempal dan tato di lengan kanan merk merlin motor tulisan warna hitam. Ketiga pelaku ditangkap ketika hendak naik mobil travel menuju arah Bengkulu setelah makan sate dan membeli baju di pasar. Namun, begitu mendapat informasi dari warga, polisi bergerak cepat, sehingga pelaku berhasil ditangkap tanpa perlawanan.
“Pelaku keluar dari persembunyian di hutan usai melakukan aksinya di Tapan. Lalu, menuju Pasar lama Air Haji untuk makan dan membeli baju ganti dengan maksud mengelabui polisi. Setelah itu menunggu mobil travel arah Bengkulu, tapi keburu diketahui polisi, dan dilakukan penangkapan,” ujar Kapolres.
Dikatakan, barang bukti yang berhasil diamankan, senjata api laras pendek jenis FN beserta tiga butir peluru dan uang tunai belasan juta.
Salah seorang pelaku perampok, Acik mengaku, senjata api jenis FN diperoleh dari rekannya Anto yang berhasil kabur. “Anto adalah otak pelaku aksi perampokan di Tapan. Ia yang merencanakan semuanya. Kami ikut merampok karena tuntutan ekonomi. Baru kali ini kami beraksi di Tapan”, tuturnya.
Pelaku ditangkap jajaran Polres Pesisir Selatan di Pasar Lama Air Haji, Kecamatan Linggo Sari Baganti. Kapolres Pessel, AKBP Hariyanto Syarifuddin didampingi Wakapolres, Kompol Dwi Harsono yang dikonfirmasi tadi malam membenarkan penangkapan tiga pelaku perampokan itu.
Pelaku tiga orang, Acik (27), Irwan (25), keduanya warga Lubuak Linggau serta Arhamin (21), warga Surolangun. Sedangkan Anto (28) yang juga warga Lubuk Linggau masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Ciri-ciri pelaku (Anto-red) badan gempal dan tato di lengan kanan merk merlin motor tulisan warna hitam. Ketiga pelaku ditangkap ketika hendak naik mobil travel menuju arah Bengkulu setelah makan sate dan membeli baju di pasar. Namun, begitu mendapat informasi dari warga, polisi bergerak cepat, sehingga pelaku berhasil ditangkap tanpa perlawanan.
“Pelaku keluar dari persembunyian di hutan usai melakukan aksinya di Tapan. Lalu, menuju Pasar lama Air Haji untuk makan dan membeli baju ganti dengan maksud mengelabui polisi. Setelah itu menunggu mobil travel arah Bengkulu, tapi keburu diketahui polisi, dan dilakukan penangkapan,” ujar Kapolres.
Dikatakan, barang bukti yang berhasil diamankan, senjata api laras pendek jenis FN beserta tiga butir peluru dan uang tunai belasan juta.
Salah seorang pelaku perampok, Acik mengaku, senjata api jenis FN diperoleh dari rekannya Anto yang berhasil kabur. “Anto adalah otak pelaku aksi perampokan di Tapan. Ia yang merencanakan semuanya. Kami ikut merampok karena tuntutan ekonomi. Baru kali ini kami beraksi di Tapan”, tuturnya.
Mobil APV Nopol B 3714 VEY yang digunakan dalam beraksi telah lebih dulu diamankan. Karena mobil tersebut ditinggal di pinggir jalan Ilalang Panjang, Kecamatan Pancung Soal.
Guna menghindari amuk massa, ketiga pelaku digiring ke Mapolres Pessel untuk penyelidikan lebih lanjut. Kawanan perampok yang ditangkap itu, diduga merupakan jaringan lintas provinsi. Namun untuk membuktikan, pihaknya akan mengorek keterangan lebih dalam dari pelaku, hari ini (Rabu-red).
“Kami terus mengembangkan kasus ini. Satu pelaku lain masih diburu,” ujar Kapolres, seraya menambahkan, saat melakukan aksinya pelaku melepas satu tembakan yang mengenai rusuk korban, Surya Hamzah.
Awalnya, korban mengambil uang untuk kebutuhan keluarga Rp20 juta di BRI Unit Tapan. Uang itu disimpan di jok motor Vario, lalu korban pulang. Tanpa diketahui korban, ternyata pelaku membututinya sejak dari BRI Unit Tapan. Baru sampai di teras rumah, pelaku menembak korban hingga mengenai rusuk.
Saat itulah, pelaku menggasak uang Rp20 juta yang disimpan dalam jok motor.Korban dilarikan ke RSUD M. Zen Painan dan akhirnya dirujuk ke RSU M.Djamil.
Guna menghindari amuk massa, ketiga pelaku digiring ke Mapolres Pessel untuk penyelidikan lebih lanjut. Kawanan perampok yang ditangkap itu, diduga merupakan jaringan lintas provinsi. Namun untuk membuktikan, pihaknya akan mengorek keterangan lebih dalam dari pelaku, hari ini (Rabu-red).
“Kami terus mengembangkan kasus ini. Satu pelaku lain masih diburu,” ujar Kapolres, seraya menambahkan, saat melakukan aksinya pelaku melepas satu tembakan yang mengenai rusuk korban, Surya Hamzah.
Awalnya, korban mengambil uang untuk kebutuhan keluarga Rp20 juta di BRI Unit Tapan. Uang itu disimpan di jok motor Vario, lalu korban pulang. Tanpa diketahui korban, ternyata pelaku membututinya sejak dari BRI Unit Tapan. Baru sampai di teras rumah, pelaku menembak korban hingga mengenai rusuk.
Saat itulah, pelaku menggasak uang Rp20 juta yang disimpan dalam jok motor.Korban dilarikan ke RSUD M. Zen Painan dan akhirnya dirujuk ke RSU M.Djamil.
Prihatin
Secara terpisah Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pessel, Hazrita mengaku prihatin atas musibah yang menimpa stafnya itu. Kejadian tak diduga ini telah menimbulkan keresahan bagi keluarga.
“Kami turut prihatin atas musibah yang dialami, Surya Hamzah. Ia PPL senior dan selalu melaksanakan tugas dengan baik”, ujarnya.
Ditanya soal uang yang diambil dari BRI Unit Tapan oleh korban, Hazrita menyatakan uang tersebut bukan gaji atau uang kegiatan PPL di sana.
Melainkan uang untuk kebutuhan keluarga. Sebab, gaji PPL PNS berada di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. “Sedangkan PPL Honor gajinya langsung ditransfer oleh Pemprov Sumbar ke rekening bersangkutan,” jelasnya.
Secara terpisah Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pessel, Hazrita mengaku prihatin atas musibah yang menimpa stafnya itu. Kejadian tak diduga ini telah menimbulkan keresahan bagi keluarga.
“Kami turut prihatin atas musibah yang dialami, Surya Hamzah. Ia PPL senior dan selalu melaksanakan tugas dengan baik”, ujarnya.
Ditanya soal uang yang diambil dari BRI Unit Tapan oleh korban, Hazrita menyatakan uang tersebut bukan gaji atau uang kegiatan PPL di sana.
Melainkan uang untuk kebutuhan keluarga. Sebab, gaji PPL PNS berada di Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan. “Sedangkan PPL Honor gajinya langsung ditransfer oleh Pemprov Sumbar ke rekening bersangkutan,” jelasnya.
.gif)
0 komentar:
Post a Comment
Terimakasih Telah Berkomentar, Semoga Ini Memabawa kebaikan kedepannya.. amien